LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.com -Kondisi bangunan Tambahan Ruang Kelas (TRK) SDI Cabang Nanga Nae yang berada di Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat, sampai saat ini sangat memprihatinkan, dimana kondisi fisik gedungnya sekolahnya sudah rusak parah.
Tampak terlihat dua bangunan reot dengan 5 ruang kelas yang sudah tidak layak pakai, namun masih dipergunakan untuk melakukan proses belajar-mengajar. Dari dua bangunan tersebut terdapat atap seng pada bocor, kayu balokan penyangga pada atap pun pada lapuk dan rusak.
Tidak hanya kondisi atap yang rusak, akan tetapi di bagian bangunan dinding seng yang panas ketika berada di dalam ruangan pada siang hari, lantai juga yang langsung beralaskan tanah termakan usia yang telah lama.
Abdul Syahadu (47) warga masyarakat setempat menceritakan, awal mula berdirinya TRK SDI Cabang Nanga Nae gabungnya dengan Mis-Al- Rahman Merombok. “Saya tidak ingat tahunnya, tapi sudah belasan tahun sampai sekarang. Waktu itu ada tiga ruang dibangun atas swadaya masyarakat mulai dari tiang, dinding, atap, dan bangku semua swadaya masyarakat semua”, cerita Abdul saat ditemui media ini di Lobohusu, Minggu ( 16/5/2021).
“Janji orang Mis dengan kami pada waktu itu adalah bangunan permanen. Tetapi, beberapa tahun belum juga terealisasi. Karena tidak ada realisasi makanya kita ajukan ke SDI Nanga Nae untuk digabungkan menjadi TRK Lobohusu, sehingga gedungnya sekarang ada lima termasuk yang rusak parah itu,” ungkapnya.
Menurut Abdul, lahan sekolah yang digunakan saat ini masih bersifat sementara dan dibangun di atas lahan milik pribadi, karena lahan yang sebenarnya dibangun nanti sudah disiapkan dengan luas sekitar satu hektar.
Hal yang sama disampaikan Latip Kamarudin (48), salah satu orangtua siswa mengatakan, siswa/i tidak nyaman sekolah di sana karena keadan gedung sekolahnya sudah rusak parak.
“Memang sekolah ini tidak layak, sehingga anak-anak tidak betah lagi sekolah di sini. Lihat saja ruangannya, lantai tanah berdebu, dan pintunya sudah pada rusak. Guru yang mengajar di sini juga hanya berjumlah 3 orang, satu guru negeri dan dua guru swasta,” cetusnya.
Gedung TRK yang ada di Lobohusu ini, terang dia, merupakan gabungan dari Sekolah Dasar Inpres (SDI) Nanga Nae, yang sudah berumur belasan tahun.
“Ini sekolah gabungan dari sekolah induknya SDI Nanga Nae. Biasanya, anak anak kalau pulang ke rumah menceritakan bahwa tidak nyaman belajar di sekolah itu, “ tutur Kamarudin.
Kepada pemerintah, Kamarudin berharap, untuk dibangunkan gedung permanen, sehingga anak-anak bisa merasa nyaman saat mengikuti KBM setiap hari.
Harapan serupa disampaikan Firman Hidayat, Siswa Kelas VI SD di sekolah itu, agar pemerintah segera membangun gedung yang layak untuk mereka bisa belajar dengan nyaman di sekolah itu nanti. (fon)